Melatih keseimbangan otak kiri dan kanan
Hadapilah, saat usia
semakin tua ingatan kita cenderung semakin kehilangan ketajamannya. Kita mulai
melupakan sesuatu, seperti nama orang, lupa meletakkan sesuatu atau pekerjaan
yang harus kita lakukan. Tetapi tua bukan berarti otak Anda juga menjadi
semakin tumpul. Agar otak selalu bisa terasah dan ingatan pun tetap tajam,
berikut beberapa tipsnya:
Langkah I : MELATIH OTAK
KIRI
Otak kiri Anda bekerja untuk mengatur kemampuan dalam penalaran, bahasa, tulisan, logika dan berhitung. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika. Untuk mempertahankan kapasitas otak kiri Anda, cobalah untuk mempelajari bahasa baru atau melakukan permainan puzzles.
Otak kiri Anda bekerja untuk mengatur kemampuan dalam penalaran, bahasa, tulisan, logika dan berhitung. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika. Untuk mempertahankan kapasitas otak kiri Anda, cobalah untuk mempelajari bahasa baru atau melakukan permainan puzzles.
Langkah 2 : MELATIH OTAK
KANAN
Fungsi otak kanan adalah untuk menangani proses berpikir kreatif manusia. Otak kanan biasa diidentikkan tentang kreatifitas, khayalan, bentuk atau ruang, emosi, dan warna.
Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Cara kerjanya tidak terstruktur dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Bila terjadi kerusakan pada otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi. Untuk menjaga ketajaman otak kanan Anda berlatihlah bernyanyi atau membuat kerajinan tangan.
Fungsi otak kanan adalah untuk menangani proses berpikir kreatif manusia. Otak kanan biasa diidentikkan tentang kreatifitas, khayalan, bentuk atau ruang, emosi, dan warna.
Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Cara kerjanya tidak terstruktur dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Bila terjadi kerusakan pada otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi. Untuk menjaga ketajaman otak kanan Anda berlatihlah bernyanyi atau membuat kerajinan tangan.
Langkah 3 : MELATIH OTAK
KESELURUHAN
Latih kemampuan Memori
Anda tentu masih ingat saat masih kecil, banyak hal yang harus Anda hafal. Ketajaman ingatan Anda akan meningkat jika Anda selalu melatih kemampuan memori.
Bergabunglah dalam kegiatan sosial
Memiliki jadwal aktivitas sosial yang padat diyakini dapat membuat otak bekerja lebih aktif dan mengurangi kemunduran kerja otak.
Latih kemampuan Memori
Anda tentu masih ingat saat masih kecil, banyak hal yang harus Anda hafal. Ketajaman ingatan Anda akan meningkat jika Anda selalu melatih kemampuan memori.
Bergabunglah dalam kegiatan sosial
Memiliki jadwal aktivitas sosial yang padat diyakini dapat membuat otak bekerja lebih aktif dan mengurangi kemunduran kerja otak.
Selain faktor genetik,
kemampuan dan kecerdasan seorang anak dapat dilatih dan diajarkan dengan cara
melakukan aktivasi pada otak kanan. Umumnya para peserta yang bisa diajarkan
oleh sejumlah instruktur berusia antara empat hingga 12 tahun. Selanjutnya
dicoba melakukan sejumlah kegiatan dengan mata tertutup. Anak-anak itupun
melakukan berbagai kegiatan mulai dari membaca dan menebak angka. Semua itu
diperoleh melalui latihan fokus.
Selain melatih otak kanan
untuk kemampuan otak, motivasi ini bermanfaat bagi anak guna membangkitkan
potensi diri dan karakter positif dalam diri anak. Saat ini, sejumlah kegiatan
banyak ditawarkan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan anak dengan
berbagai metode. Selain bermacam cara yang ditawarkan, yang terpenting tentu
saja perhatian dan bimbingan para orang tua terhadap sang anak itu sendiri.
Masyarakat sering kali
menilai IQ (Intelligence Quotient) disamakan dengan intelegensi atau kecakapan.
Padahal,IQ
hanya mengukur sebagian kecil dari kecakapan.
”Justru anak yang cerdas itu adalah anak yang bisa bereaksi secara logis dan berguna terhadap apa yang dialami di lingkungannya,” jelas Eileen Rachman, psikolog yang juga Direktur Experd, konsultan sumber daya manusia pada seminar 10 Cara Mempertajam IQ dan EQ (emotional quotient) Anak, di Jakarta.
”Justru anak yang cerdas itu adalah anak yang bisa bereaksi secara logis dan berguna terhadap apa yang dialami di lingkungannya,” jelas Eileen Rachman, psikolog yang juga Direktur Experd, konsultan sumber daya manusia pada seminar 10 Cara Mempertajam IQ dan EQ (emotional quotient) Anak, di Jakarta.
Eileen
menjelaskan, IQ merupakan angka yang dipakai untuk menggambarkan kapasitas
berpikir seseorang dibandingkan dengan rata-rata orang lain. Pada umumnya IQ
rata-rata orang diberi angka 100.
“IQ hanya digunakan antara lain membayangkan ruang, melihat lingkungan sekeliling secara runtut dan mencari hubungan antara satu bentuk dan bentuk lainnya. Tetapi IQ tidak mengukur kreativitas, kemampuan sosial, dan kearifannya,” katanya.
“IQ hanya digunakan antara lain membayangkan ruang, melihat lingkungan sekeliling secara runtut dan mencari hubungan antara satu bentuk dan bentuk lainnya. Tetapi IQ tidak mengukur kreativitas, kemampuan sosial, dan kearifannya,” katanya.
Sementara itu, kecerdasan
anak dilihat dari pemahaman dan kesadaran terhadap apa yang dialaminya.
Kemudian di dalam pikirannya, pengalaman itu diubah menjadi kata-kata atau
angka. Karena itu, Eileen menekankan pentingnya pemahaman. ”Karena pemahaman
adalah kombinasi antara upaya memperbanyak masukan melalui pancaindra dan
pengetahuan yang sudah dimiliki,” jelas Eileen.
Bagaimana mengoptimalkan
kecerdasan anak? Eileen menyarankan agar para orang tua meningkatkan cara
belajar, membaca, dan mengulang. Misalnya, untuk memperkenalkan cara membaca,
ibu membantu anak dengan memberi garis di bawah kata-kata yang penting, meminta
anak membaca dengan suara keras dan menjelaskan makna bacaannya.
Selain itu, orang tua juga
mengenalkan strategi, mengambil keputusan yang rasional, mencetuskan ide
selancar mungkin, mindmapping, meningkatkan perbendaharaan kata-kata, berpikir sambil
membayangkan, humor, berpikir kritis, dan bermain. Tujuannya menyeimbangkan
kerja otak kiri dan kanan, karena struktur otak belahan kiri dan kanan
mempunyai tugas yang berbeda.
Kenapa perlu menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan? Eileen mengatakan agar anak bisa membaca lancar dengan pemahaman penuh, menulis secara kreatif, mengeja, mengingat, mendengar, berpikir sekaligus pada saat yang sama atau menjadi juara pada cabang olahraga tertentu. Semua itu dibutuhkan koordinasi otak kiri dan kanan dengan baik serta terlatih.
Tetapi menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan bisa pula melalui kebiasaan. Eileen menjelaskan, misalnya dengan menikmati musik dan kesenian, menikmati warna, ruang dan bentuk, menghargai kreativitas dan menghargai kepekaan perasaan.
Kenapa perlu menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan? Eileen mengatakan agar anak bisa membaca lancar dengan pemahaman penuh, menulis secara kreatif, mengeja, mengingat, mendengar, berpikir sekaligus pada saat yang sama atau menjadi juara pada cabang olahraga tertentu. Semua itu dibutuhkan koordinasi otak kiri dan kanan dengan baik serta terlatih.
Tetapi menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan bisa pula melalui kebiasaan. Eileen menjelaskan, misalnya dengan menikmati musik dan kesenian, menikmati warna, ruang dan bentuk, menghargai kreativitas dan menghargai kepekaan perasaan.
Sementara itu, dr Andre
Meaza mengatakan bahwa masa usia dini merupakan periode emas untuk melakukan
proses stimulasi aktif melalui proses pengindraan dengan tujuan membentuk wiring system. ”Tahapan awal kehidupan
anak merupakan tahapan penting karena anak sudah mampu menerima keterampilan
dan pengajaran sebagai dasar pengetahuan dan
proses berpikir.”
Andre juga menjelaskan, separuh perkembangan intelektual anak berlangsung sebelum memasuki usia 4 tahun. Justru perkembangan kognitif usia 17 tahun merupakan akumulasi perkembangan dari anak lahir.
Andre juga menjelaskan, separuh perkembangan intelektual anak berlangsung sebelum memasuki usia 4 tahun. Justru perkembangan kognitif usia 17 tahun merupakan akumulasi perkembangan dari anak lahir.
Menurut Andre, anak
berusia 0-4 tahun memiliki perkembangan kognitif sebesar 50%, 4-8 tahun sebesar
30% dan 9-17 tahun sebesar 20%. ”Memang perkembangan otak sebelum usia 1 tahun
lebih cepat, tetapi kematangan otak berlangsung sesudah anak lahir,” katanya.
Dia
mengingatkan bahwa pengaruh lingkungan awal pada perkembangan otak akan
berdampak lama. Oleh karena itu, anak yang mendapat stimulasi lingkungan yang
baik, fungsi otaknya akan berkembang lebih baiksumber: kaskus.us
See ya!:D , -N-
Tags:
fun
2 comments
keren kan
ReplyDeleteyoii
ReplyDelete